Skip to main content

Through ‘The Room’ Eyes


Aku mungkin tak pernah menjadi spesial di matamu. Aku hanyalah suatu yang biasa, yang setiap hari kau lewati tanpa kau sapa, yang setiap hari kau singgahi tanpa rasa. Tapi bagiku kau adalah segalanya, tanpa kau aku merasa hampa. Kau lukiskan sejuta indah dalam tubuhku, kau bukakan dunia pada mata jendelaku, bahkan setiapkali kau menatap langit-langitku kau mampu membuatku melihat luas dunia dalam matamu.

Aku tidak tahu apa arti aku bagimu. Tapi aku sangat menyukaimu. Aku selalu memperhatikanmu. Saat pertama kali kita bertemu kau terlihat begitu manis. Di depan pintu kau tersenyum, aku tahu kau sangat kerepotan membawa barang-barang yang ada di tanganmu. Tanpa perintah kau alihkan bawaanmu padaku. Yaa, ini cukup berat untuk anak sekecilmu. Lalu kau mulai menata semuanya. Aku memperhatikanmu melakukan semua itu. Aku takjub, kau melakukannya dengan sangat baik, begitu rapi dan indah. Juga tato yang kau bubuhkan di tubuhku. Cantik.

Ini adalah hari pertama kita bersama, setelah mengucapkan selamat tidur kaupun terlelap. Manis sekali. Aku tak bosan memperhatikan wajahmu saat tidur. Begitu tenang. Meski lelah terlihat tapi bahagia terpancar di wajah lembutmu.Pagi menjelang, memaksamu membuka mata dan mengakhiri petualangan mimpimu. Sinar mentari menyusup dari jendela membuatmu menyipitkan matamu. Silau. Kau tampak begitu lucu.

Waktunya ke sekolah. Kau akan meninggalkanku sendirian karena aku tak bisa pergi ke sekolah. Tapi wangimu selalu tertinggal di sini. Aku selalu mendengar tawamu menggema di setiap sudut pikirku. Aku sangat ingin sekali segera bertemu denganmu.

Kau akan menghampiriku. Tanpa menyapa. Merebahkan tubuhmu yang lelah. Kau bercerita tentang hidupmu, tentang hari-harimu di luar sana. Terkadang kau menangis dan lalu tertawa. Aku selalu mendengar semua kisahmu. Kisah lucu dan sendu, juga keluh kesahmu. Andai kau tahu aku selalu hadir dalam tawamu. Aku selalu ingin berbagi denganmu dan memberitahumu bahwa aku bahagia untukmu. Dan setiap kali kau menangis aku pun bersedih, tapi aku tak punya airmata untuk kutunjukkan padamu. Saat itu aku ingin memelukmu agar kau hangat. Tapi lagi-lagi tak bisa. Dinginnya udara bahkan membekukanku. Hingga aku mungkin akan membuatku semakin kaku. Begitu juga dalam keluhmu, aku selalu bersedia menjadi tempatmu bersandar. Aku akan menopangmu agar kau tetap kokoh dalam perjuanganmu.

Dalam apapun kau selalu bisa datang padaku. Aku ingin kau tahu bahwa aku selalu ada untukmu. Ingin mengerti semua tentangmu, dan selalu menjadi teman untukmu. Sekalipun tak ada sepatah katapun yang mampu ku ucap untuk sekadar meyakinkanmu, aku ingin kau tahu bahwa aku akan selalu melindungimu. Akan selalu kujaga dari badai yang mengancammu. Aku akan menjadi bentengmu saat hal asing di luar sana hendak menyakitimu. Karena aku adalah tempat dimana kau hanya perlu menjdi dirimu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Setitik Asa yang Tertinggal

Impian.  Setiap orang berhak mempunyai mimpi. Bahkan sebagian orang menganggap itu kewajiban. Karena impian itulah yang menjadi alasan untuk bertahan hidup. Alasan untuk tetap berjuang dalam keadaan tersulit sekalipun. Tak jarang orang mengorbankan segalanya demi mewujudkan mimpi itu.  Tapi jalan tak selalu mulus. Pendirian tak melulu teguh. Badai yang datang kadang membuat keyakinan runtuh. Putus asa dan menyerah. Karena manusia hanyalah makhluk lemah. Walau mencoba sekuat apapun, rasanya hanya ingin menyerah. Seperti aku di kala itu. Aku menyerah. Kubuang mimpiku yang telah sejak lama kudamba. Walau tak serta merta jatuh, aku tak ingin tau lagi tentang keinginan itu. Aku hanya ingin bahagia saat ini.  Kutantang dunia dengan keangkuhanku. Aku tertawa, menjelajah waktu seperti waktu-waktu yang lalu. Seolah aku memang benar-benar aku. Hariku tetap indah, penuh canda dan tawa. Tapi kusadari ada sudut hatiku yang hampa. Saat kusembunyikan malam-malam se...

Yang terL'upa

hanya ingin mengingat beberapa hal yang aku lupakan yang akan ku usahakan kembali karna hal itu berarti, lebih dari sekedar janji atau basa-basi tapi, tentang jati diri *bersiap menyambutnya kembali* Tuesday, 09 November 2010 at 16:25

Monster

"anata wa ... Monsuta desu ka" Pada suatu hari sebuah UFO yang dikendarai monster luar angkasa mendarat di bumi. Pesawat mereka rusak sehingga mereka tidak bisa kembali ke planet mereka. Teknologi yang ada di bumi juga tak bisa memperbaiki pesawat mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di bumi. Para monster senang bertemu dengan manusia tapi manusia malah ketakutan dan berkata sambil gemetar,"Apa kalian monster?" Para monster tidak ingin membuat manusia takut karena itu mereka memutuskan untuk menjadi seperti manusia. Tidak hanya sikap dan perilaku, para monster juga berevolusi dan memiliki wujud seperti manusia. Dan merekapun bisa hidup berdampingan dengan damai bersama manusia. Hingga suatu hari manusia mengadakan perang dengan monster. Monster yang tidak menginginkan pertumpahan darah kemudian mengungsi ke hutan dan membuat pemukiman sendiri jauh dari manusia. Mereka hidup di sana dengan aman dan damai sampai beberapa generasi. Tapi semua ber...