Skip to main content

Just be Me



Keadaan memaksaku menjadi aku. Bukan terpaksa aku menjadi seperti ini. Hanya karena itulah yang aku bisa. Aku bukan tipe orang yang berusaha keras untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, bahkan tidak ada yang benar-benar aku inginkan di dunia ini. Aku hanya ingin melihat orang-orang yang aku sayangi tersenyum melihatku dan mereka akan menatapku dengan yakin bahwa aku baik-baik saja. Aku menjadi apapun yang mereka mau. Aku akan melakukan apa yang mereka inginkan. Bukan hal yang berat untuk melakukan semua itu karena aku suka melakukannya.  Meski kadang berat karena aku ingin semua baik-baik saja. Kadang harus kupatahkan egoku, harus kubuang rasaku, hingga aku matikan hatiku agar semuanya berjalan seperti ideal. Dan aku tetap merasa baik-baik saja, karena aku akan selalu berusaha untuk kuat. Aku…aku menyukai senyuman itu, tatapan mata itu, karena itu aku akan melakukan hal yang sama. Senyumku juga tatapan mataku.

Tapi…sekarang aku tak bisa. Karena kamu. Semua rasa yang dulu pernah singgah di hati kini telah kembali. Dunia bukan lagi hitam dan putih, tapi seperti pelangi. Pelangi yang membentang di langit malam. Dan saat ini, ada sesuatu yang aku inginkan di dunia ini. Itu…bersamamu. Kamu.


Maaf karena aku tak pernah bisa mengungkapkan perasaanku dengan baik. Aku hanya ingin bersamamu. Disampingmu aku merasa tenang. Bersamamu membuatku nyaman. Tolong bantu aku untuk memulai dan mengenal lagi rasa-rasa itu.

Comments

Popular posts from this blog

Setitik Asa yang Tertinggal

Impian.  Setiap orang berhak mempunyai mimpi. Bahkan sebagian orang menganggap itu kewajiban. Karena impian itulah yang menjadi alasan untuk bertahan hidup. Alasan untuk tetap berjuang dalam keadaan tersulit sekalipun. Tak jarang orang mengorbankan segalanya demi mewujudkan mimpi itu.  Tapi jalan tak selalu mulus. Pendirian tak melulu teguh. Badai yang datang kadang membuat keyakinan runtuh. Putus asa dan menyerah. Karena manusia hanyalah makhluk lemah. Walau mencoba sekuat apapun, rasanya hanya ingin menyerah. Seperti aku di kala itu. Aku menyerah. Kubuang mimpiku yang telah sejak lama kudamba. Walau tak serta merta jatuh, aku tak ingin tau lagi tentang keinginan itu. Aku hanya ingin bahagia saat ini.  Kutantang dunia dengan keangkuhanku. Aku tertawa, menjelajah waktu seperti waktu-waktu yang lalu. Seolah aku memang benar-benar aku. Hariku tetap indah, penuh canda dan tawa. Tapi kusadari ada sudut hatiku yang hampa. Saat kusembunyikan malam-malam senduku, tangisk

GARWA -siGARaning nyaWA-

Sayang, ada banyak kecemasan yang aku rasa ketakutan dan keraguan melangkah tapi bersamamu, aku tak merasa resah karena kamulah yang aku tuju di sisimu adalah impianku semua hal tentangmu adalah hidupku jadikan aku wanitamu separuh dari jiwamu belahan hati dalam hidupmu melengkapi separuh din-mu ...

Monster

"anata wa ... Monsuta desu ka" Pada suatu hari sebuah UFO yang dikendarai monster luar angkasa mendarat di bumi. Pesawat mereka rusak sehingga mereka tidak bisa kembali ke planet mereka. Teknologi yang ada di bumi juga tak bisa memperbaiki pesawat mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di bumi. Para monster senang bertemu dengan manusia tapi manusia malah ketakutan dan berkata sambil gemetar,"Apa kalian monster?" Para monster tidak ingin membuat manusia takut karena itu mereka memutuskan untuk menjadi seperti manusia. Tidak hanya sikap dan perilaku, para monster juga berevolusi dan memiliki wujud seperti manusia. Dan merekapun bisa hidup berdampingan dengan damai bersama manusia. Hingga suatu hari manusia mengadakan perang dengan monster. Monster yang tidak menginginkan pertumpahan darah kemudian mengungsi ke hutan dan membuat pemukiman sendiri jauh dari manusia. Mereka hidup di sana dengan aman dan damai sampai beberapa generasi. Tapi semua ber