Impian.
Setiap orang berhak mempunyai mimpi. Bahkan sebagian orang menganggap itu kewajiban. Karena impian itulah yang menjadi alasan untuk bertahan hidup. Alasan untuk tetap berjuang dalam keadaan tersulit sekalipun. Tak jarang orang mengorbankan segalanya demi mewujudkan mimpi itu.
Tapi jalan tak selalu mulus. Pendirian tak melulu teguh. Badai yang datang kadang membuat keyakinan runtuh. Putus asa dan menyerah. Karena manusia hanyalah makhluk lemah. Walau mencoba sekuat apapun, rasanya hanya ingin menyerah. Seperti aku di kala itu. Aku menyerah. Kubuang mimpiku yang telah sejak lama kudamba. Walau tak serta merta jatuh, aku tak ingin tau lagi tentang keinginan itu. Aku hanya ingin bahagia saat ini.
Kutantang dunia dengan keangkuhanku. Aku tertawa, menjelajah waktu seperti waktu-waktu yang lalu. Seolah aku memang benar-benar aku. Hariku tetap indah, penuh canda dan tawa. Tapi kusadari ada sudut hatiku yang hampa. Saat kusembunyikan malam-malam senduku, tangisku akan sesuatu yang terabaikan. Asaku yang telah patah. Pernah berpikir untuk memungutnya lagi. Tapi aku terlalu takut untuk percaya. Bahwa mimpi itu akan membangunkanku dalam keadaan yang sangat menyakitkan. Aku tetap ingin menyerah.
Aku salah. Aku tak pernah bahagia. Tak akan pernah. Setelah jeda yang kuambil aku hanya bisa menangis. Mataku sudah terlalu sayu. Cahaya itu, aku sudah tak pernah melihatnya lagi. Seperti cahaya hatiku yang telah padam. Kupungut kembali kepingan memori yang pernah kulalui. Aku merindukan senyuman itu.
Kunyalakan kembali lilin-lilin kecil di lorong gelap itu. Ada kehangatan yang menyeruak menusuk kalbu. Aku rindu perasaan itu.
Dengan sejuta keraguan dan ketakutanku kupungut kembali asaku yang sempat tertinggal. Walau terbersit luka yang terasa menyayat hati dan membuatku tak bisa tertawa. Aku tersenyum.
September 16, 2012
Berikan aku jaminan bahwa keputusanku saat ini adalah benar.

ka ana, masih inget gak sama Put? ><
ReplyDeleteputri???
ReplyDeletedari bali yaaa?
duh maaf kakak lama ga maen blog jadi lagi bales nih huhu